Beranda

Rabu, 16 Februari 2011

"Anak-anakku" akan Terus Minum Susu



 Menghangatnya kembali isu tentang susu formula dan makanan bayi yang tercemar bakteri tidak membuat sebagian ibu rumah tangga khawatir. 
Tak hanya para ibu rumah tangga, pengelola panti asuhan yang tidak punya pilihan untuk memberikan susu formula kepada anak-anak yatim piatu pun, mengaku tidak terlalu terpengaruh oleh isu yang kembali mengemuka menyusul penolakan pihak IPB untuk
mengumumkan hasil penelitian mereka selama kurun waktu 2003-2006 itu.
Pimpinan Panti Asuhan Pondok si Boncel, Suster M Philomina, misalnya. Dia tetap berkomitmen untuk terus memberikan susu kepada anak asuhnya yang tidak bisa memperoleh air susu ibu.
"Kami tidak khawatir dengan pemberitaan ini, anak-anakku (anak asuh-red) akan tetap mengonsumsi susu. Mendengar pemberitaan ini, saya hanya bisa berdoa supaya susu yang anak-anak saya minum tidak masuk daftar," kata Suster Philo, saat di temui di Panti Asuhan Pondok si Boncel, Jalan Desa Putera, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Jumat (11/2/2011) silam.
Pondok si Boncel ini adalah panti yang khusus merawat anak-anak usia nol hingga enam tahun. Ada 93 anak yang mereka asuh dan tiap harinya pengurus panti asuhan memberikan susu kepada mereka.
Untuk anak usia nol hingga 1 tahun, mereka diberikan susu setiap dua jam. Untuk anak-anak lain rutin minum susu dari pagi, sore, dan malam.
"Saya tidak melihat ada masalah dengan anak-anak. Dari awal, susu sudah menjadi menu wajib bagi mereka, sehingga jangan sampai anak-anak saya tidak minum susu karena berita yang beredar sekarang," kata suster Philo.
Untuk memenuhi kebutuhan susu anak-anak, Pondok si Boncel menyediakan anggaran dan berharap pada uluran tangan dermawan. Dalam sebulan mereka bisa menghabiskan 145 hingga 150 kotak susu formula ukuran 900 gram, belum lagi mereka selalu memberikan bekal susu kotak kepada anak-anak asuh yang bersekolah.
"Hitung saja, ada 50-an anak yang sekolah, dari lima hari sekolah, empat hari mereka diberikan bekal susu kotak, kali dalam sebulan, jadi kurang lebih kami membutuhkan 800 susu kotak untuk anak-anak yang sekolah. Puji Tuhan, selalu saja ada susu untuk anak-anak saya," tutur Suster Philo.
Pengurus Pondok si Boncel cukup selektif dalam menerima sumbangan susu. Termasuk masalah tanggal kedaluwarsa. "Kami selalu melihat tanggal kedaluwarsanya, kalo dalam tiga bulan sudah habis, kami tidak bisa menerima, karena ini berpengaruh pada kesehatan anak-anak. Untungnya sumbangan susu yang kami terima, tanggal kedaluwarsanya masih lama, bahkan ada yang sampai tahun 2012," kata Suster Philo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar